SELAMAT DATANG DI BLOGNYA ANAK PERSEKA KARANG ANYAR TEGALANDONG,,,kalau ingin copy/paste di sertakan sumber ya,,,SILAHKAN LIHAT LIHAT PISS

Sabtu, 27 Juli 2013

anka kesehetan di kabupaten tegal

Kesehatan
Jumlah sarana pelayanan kesehatan dasar di Kabupaten Tegal dalam 5 tahun terakhir tidak mengalami perubahan yang berarti. Terakhir pada tahun 2012 Kabupaten Tegal memiliki puskesmas induk sebanyak 29 unit, puskesmas pembantu sebanyak 64 unit dan puskesmas keliling sebanyak 30 unit,
serta Poliklinik sejumlah 30 unit. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa rasio puskesmas, poliklinik, pustu per satuan penduduknya dalam kurun waktu lima tahun berkisar pada angka 0,07% - 0,08 %. Jumlah posyandu di tahun 2008-2009 sama yaitu 1.447 posyandu, tahun 2010 bertambah menjadi 1.483 unit, tahun 2011 dan 2012 yaitu : 1.495 unit dan 1.517 unit. Untuk jumlah Polindes dari tahun 2008-2010 terdapat 164 unit sedangkan tahun 2011 dan 2012 yaitu 197 unit dan 201 unit. Apabila dicermati dari data tersebut diatas dapat diketahui rasio posyandu per satuan balita selama kurun waktu lima tahun  (2008-2012) cenderung naik, yaitu berturut-turut : 1,14%, 1,09%, 1,16%, 1,18% dan 1,35%. Untuk pelayanan kesehatan sekunder dan tersier di Kabupaten Tegal tahun 2012 terdapat 1 rumah sakit tipe B, 1 rumah sakit khusus/type D, 3 rumah sakit swasta tipe C, dan dipersiapkan 1 rumah sakit tipe D (rasio rumah sakit per satuan penduduk 0,003 %). Agar pelayanan kesehatan terjangkau oleh masyarakat Pemerintah Daerah pada tahun 2010 menyediakan sarana/fasilitas kesehatan di tingkat Desa, melalui pembentukan Desa Siaga sebanyak 287 unit. Rumah Bersalin dari tahun 2008-2011 sebanyak 19 unit, sedangkan tahun 2012 naik menjadi 21 unit. RSU sebanyak 6 11 unit, 1 unit RS Khusus. Jumlah Klinik Praktek Dokter dalam kurun wakt 5 (lima) tahun terakhir cenderung turun, tercatat tahun 2008 terdapat 294 uniut, tahun 2009-2010 sebanyak 310 unit, sedangkan tahun 2011 turun menjadi 157 unit dan pada tahun 2012 menjadi 160 unit. Salah satu indikator keseriusan pelayanan kesehatan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Tegal adalah dengan melihat jejak rekam data kunjungan layanan Jamkesmas, Jamkesda, Askes dan layanan Umum. Dari data RSUD Dr.Soesilo Kab.Tegal tercatat dari tahun 2009-2012, tercatat berturut-turut jumlah pengunjung layanan Jamkesmas  (layanan rawat jalan, rawat inap dan rujukan) yaitu : 8.330 orang; 6.307 orang; 15.968 orang dan  197.530 orang. Selain itu Jumlah pengunjung Layanan Jamkesda dari tahun 2009-2012 berturut-turut yaitu : 12.794 ; 2.267 dan 2.952 orang dan 4.099 orang. Sedangkan Jumlah Pengunjung Layanan Askes dari tahun 2009-2012 berturut-turut adalah : 23.163 ; 11.083 dan 22.091 pasien dan 26.713 pasien. Hal serupa terjadi pada Jumlah Pengunjung Umum dari tahun 2009-2012 berturut-turut yaitu : 37.098 ; 18.069; 58.430 dan 39.250 pasien.
Kondisi kesehatan masyarakat antara lain dapat diketahui dari jumlah balita kurang gizi, jumlah orang kurang gizi, angka kelangsungan hidup bayi, tingkat kematian bayi (IMR), tingkat kematian ibu (MMR) dan rata-rata jumlah penduduk yang sakit. Jumlah balita kurang gizi pada tahun 2008 yaitu sebanyak 102 bayi, pada tahun 2009 berkurang  menjadi 44 bayi dan pada tahun 2010 kembali meningkat menjadi 48 bayi, sedangkan pada tahun 2011 meningkat menjadi 55 balita, akan tetapi pada tahun 2012 jumlah balita kurang gizi cukup memprihatinkan yaitu mencapai angka 1.622 balita kurang gizi. Angka Kematian Ibu Maternal (MMR) di Kabupaten Tegal tahun 2012 mencapai 39 kematian ibu maternal, sedangkan 2011 yang dilaporkan oleh puskesmas sebesar 155,7 per 100.000 kelahiran hidup (51 kematian ibu maternal dari 28.385 kelahiran hidup). Angka tersebut sangat mengkhawatirkan karena melebihi target MDG's bahwa MMR diharapkan pada tahun 2015 turun sebesar 102 per 100.000 kelahiran hidup. Apabila MMR  tahun 2011 dibandingkan dengan tahun sebelumnya, maka mengalami sedikit penurunan. MMR MMR tahun 2009 sebesar 51,65 per 100.000 kelahiran hidup (14 kematian ibu maternal dari 27.154 kelahiran hidup) dan tahun 2010 sebesar 97,66 per 100.000 kelahiran hidup (27 kematian ibu maternal dari 27.645 kelahiran hidup).
Kecenderungan Angka Kematian Bayi (IMR) di Kabupaten Tegal dalam kurun empat tahun terakhir sangat fluktuatif IMR dari tahun 2009-2012 yaitu : 178 bayi, 209 bayi, 196 bayi dan 232 bayi. Analisa dari data tersebut yaitu IMR tahun 2009 sebesar 6,5 per 1000 kelahiran hidup (178 kematian bayi dari 27.154 kelahiran hidup), sedangkan tahun 2010 sebesar 7,5 per 1000 kelahiran hidup (209 kematian bayi dari 27.645 kelahiran hidup). Pada tahun 2011 sebesar 6,9 per 100.000 kelahiran hidup (196 kematian bayi dari 28.385 kelahiran hidup). Apabila dibandingkan dengan target dalam Indikator Indonesia Sehat tahun 2015 sebesar 32 per 1.000 kelahiran hidup, maka IMR di Kabupaten Tegal tahun 2008 sampai dengan tahun 2010 sudah melampaui target, demikian juga bila dibandingkan dengan cakupan yang diharapkan MDG's ke-4 tahun 2015 yaitu 17 per 1.000 kelahiran hidup. Namun demikian, upaya untuk meminimalkan kejadian kematian bayi perlu terus ditingkatkan sehingga IMR bisa semakin menurun pada tahun-tahun mendatang.
Dalam pelaksanaan pembangunan di bidang kesehatan, pemerintah daerah dihadapkan memperhatikan pada persoalan keterbatasan jumlah tenaga kesehatan, baik tenaga medis maupun paramedis. Dapat diiinformasikan bahwa, jumlah dokter umum dan perawat mengalami peningkatan di tahun 2012 jika disandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Terdata pada tahun 2008 jumlah dokter umum sebanyak 39 orang, tahun 2009 naik menjadi 45 dokter, tahun 2010 naik lagi menjadi 49 dokter, tahun 2011 terjadi peningkatan yang besar yaitu sebanyak 109 dokter dan tahun 2012 kembali naik menjadi 115 dokter umum. Sedangkan jumlah dokter spesialis dari tahun 2008 sebanyak 16 orang, tahun 2009-2011 terjadi stagnasi yaitu sebanyak 20 orang dan tahun 2012 naik menjadi 30 dokter spesialis. Sementara jumlah perawat dari tahun 2008-2012 berturut-turut yaitu : 155 orang, 160 orang, 178 orang, 312 orang dan 312 orang. Analisa dari data tersebut nampak bahwa perbandingan antara jumlah dokter umum dan jumlah penduduk yang dilayani sangat tidak memadai dan jauh dari harapan. Pada tahun 2008 1 orang dokter harus melayani sekitar 36.298 orang, tahun 2009 perbandingannya 1 : 31.572 orang, tahun 2010 perbandingannya 1 : 28.413 orang, tahun 2011 angka perbandingannya 1 : 12.846 orang dan tahun 2012 perbandingannya menjadi 1 : 13.806 orang. Namun demikian, untuk mengurangi angka kematian bayi dan angka kematian ibu, Pemerintah Kabupaten Tegal terus berupaya meningkatkan jumlah tenaga kesehatan bidan desa. Dengan harapan, selain bidang desa menjadi ujung tombak dalam pelayanan persalinan, juga dapat berperan mendorong kesadaran masyarakat untuk meningkatkan pola hidup sehat. Jumlah bidan desa dimaksud pada tahun 2008 sebanyak 40 orang, seiring dengan ketersediaan sarana pendidikan kejuruan kebidanan di Kabupaten Tegal yang setiap tahun kelulusannya bekerja di desa setempat mempengaruhi jumlah tenaga bidan desa pada tahun 2009-2010 menjadi 287 orang, dan pada tahun 2011 kembali naik tajam menjadi 437 orang serta tahun 2012 menjadi 421 orang. Dengan bertambahnya jumlah bidan desa itu, maka kurang lebih 98,58 % desa di Kabupaten Tegal telah terlayani oleh bidan desa. Dapat disimpulkan bahwa rasio tenaga medis per satuan penduduk dari tahun 2008-2012 adalah cenederung turun, tercatat pada tahun 2008 dan 2009 adalah 1,26 % dan 1,25 %, pada tahun 2010 dan 2011 menurun menjadi 0,71 % dan 0,50%, meskipun terdapat peningkatan di tahun 2012 hingga mencapai angka 0,70 %.

Sumber : Sistem Informasi Profil Daerah (SIPD) Tahun 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar